Renungan Pagi 16 Juni 2023

Dalam Sukacita Persahabatan


“Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.” (Lukas 1: 58).

  Simpati yang ramah dan perasaan-perasaan yang sungguh-sungguh penuh perhatian kepada orang lain akan mendatangkan berkat-berkat bagi jiwamu... dan akan membawa kamu ke dalam hubungan yang erat dengan Penebus kita, yang kedatangan-Nya ke dunia ini adalah untuk melakukan kebaikan, dan yang kehidupannya hendaknya kita tiru. —Testimonies for the Church, jld. 3 hlm. 527.    Kasih dan minat para pengikut Kristus haruslah seluas dunia. Mereka yang hidup hanya untuk “aku dan milikku”  akan gagal masuk Surga. —Testimonies for the Church, jld. 3, hlm. 530.   Kita harus memiliki perkataan dan perbuatan yang penuh perhatian kepada orang lain. Kita dapat menunjukkan seribu perhatian kecil dalam kata-kata yang ramah dan penampilan yang menyenangkan, yang akan dipantulkan kembali kepada kita.    Orang-orang Kristen yang tidak peduli dengan orang lain menunjukkan bahwa mereka tidak bersatu dengan Kristus. Tidak mungkin kita berada dalam kesatuan dengan Kristus namun tidak ramah kepada orang lain dan melupakan hak-hak mereka.    Banyak orang yang sangat merindukan simpati yang bersahabat. Allah telah memberikan kepada kita masing-masing identitas kita sendiri, yang tidak dapat digabungkan dengan identitas orang lain; tetapi ciri-ciri pribadi kita akan jauh lebih tidak menonjol jika kita memang milik Kristus dan kehendak-Nya adalah kehendak kita.    Hidup kita harus dikuduskan untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain, seperti Juruselamat kita. Kita harus menjadi orang yang tidak mudah lupa diri, selalu mencari kesempatan, bahkan dalam hal-hal kecil, untuk menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah kita terima dari orang lain, dan mencari kesempatan untuk menghibur orang lain, dan meringankan dan meringankan kesedihan dan beban mereka melalui tindakan-tindakan kebaikan yang lembut dan tindakan-tindakan kasih yang kecil.    Kesopanan yang penuh perhatian ini, yang dimulai dalam keluarga kita, meluas ke luar lingkungan keluarga, membantu menambah jumlah kebahagiaan hidup, dan pengabaian hal-hal kecil ini menambah jumlah kepahitan dan kesedihan hidup." —Testimonies for the Church, jld. 3, hlm. 539.

Posting Komentar

0 Komentar