Renungan Pagi 12 Juni 2023

Menyegarkan Orang Lain Melalui Kristus


"Agar aku yang dengan sukacita datang kepadamu oleh kehendak Allah, beroleh kesegaran bersama-sama dengan kamu" (Roma 15:32).

  Semua orang yang mengaku sebagai anak-anak Allah harus ingat bahwa sebagai misionaris mereka akan berhubungan dengan semua jenis pikiran. Ada yang halus dan kasar, yang rendah hati dan sombong, yang religius dan skeptis, yang terpelajar dan tidak terpelajar, yang kaya dan miskin.    Pikiran-pikiran yang beragam ini tidak dapat diperlakukan sama; namun semuanya membutuhkan kebaikan dan simpati. Dengan saling berhubungan, pikiran kita harus menerima polesan dan penyempurnaan. Kita saling bergantung satu sama lain, terikat erat oleh ikatan persaudaraan manusia.    "Surga membentuk setiap orang bergantung pada yang lain, Tuan, hamba atau sahabat, Saling memohon pertolongan, Sampai kelemahan seseorang tumbuh menjadi kekuatan bagi semua."   Melalui hubungan sosial inilah kekristenan bersentuhan dengan dunia. Setiap pria dan wanita yang telah menerima penerangan ilahi harus menerangi jalan yang gelap bagi mereka yang belum mengenal jalan yang lebih baik.    Kuasa sosial, yang dikuduskan oleh Roh Kristus, harus ditingkatkan dalam membawa jiwa-jiwa kepada Juruselamat. Kristus tidak boleh disembunyikan di dalam hati sebagai harta yang didambakan, yang suci dan manis, untuk dinikmati hanya oleh pemiliknya.    Kita harus memiliki Kristus di dalam diri kita sebagai mata air, yang memancar ke dalam kehidupan yang kekal, menyegarkan semua orang yang berhubungan dengan kita. —Hidup yang Terbaik, hlm. 481, 482.

Posting Komentar

0 Komentar